Selasa, 01 Oktober 2013

ANALISIS ARTIKEL KETERAMPILAN MENULIS REG. A

ARTIKEL KETERAMPILAN MENULIS REG. A


 KETERAMPILAN MENULIS
Kamus Lengkap Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa kata menulis berasal dari kata tulis. Tulis adalah ada huruf (angka dan sebagainya) yang dibuat dengan pena (pensil, cat, dan sebagainya). Menulis adalah membuat huruf, angka , dan sebagainya dengan pena, pensil, cat, dan sebagainya melahirkan pikiran atau perasaan seperti mengarang, membuat surat, dan sebagainya dengan tulisan. Selanjutnya menulis adalah menuangkan gagasan, pendapat, perasaan, keinginan, dan kemauan, serta informasi ke dalam tulisan dan kemudian “mengirimkannya” kepada orang lain.

Selain itu, menulis juga merupakan suatu aktivitas komunikasi yang menggunakan bahasa sebagai medianya. Wujudnya berupa tulisan yang terdiri atas rangkaian huruf yang bermakna dengan semua kelengkapannya, seperti ejaan dan tanda baca. Menulis juga suatu proses penyampaian gagasan, pesan, sikap, dan pendapat kepada pembaca dengan simbol-simbol atau lambang bahasa yang dapat dilihat dan disepakati bersama oleh penulis dan pembaca. Menulis berarti menyampaikan pikiran, perasaan, atau pertimbangan melalui tulisan. Alatnya adalah bahasa yang terdiri atas kata, frasa, klausa, kalimat, paragraf, dan wacana. Pikiran yang disampaikan kepada orang lain harus dinyatakan dengan kata yang mendukung makna secara tepat dan sesuai dengan apa yang ingin dinyatakan. Kata-kata itu harus disusun secara teratur dalam klausa dan kalimat agar orang dapat menangkap apa yang ingin disampaikan itu. Makin teratur bahasa yang digunakan, makin mudah orang menangkap pikiran yang disalurkan melalui bahasa itu. Oleh karena itu, keterampilan menulis sangatlah penting.



Syafi’ie, I. 1988. Retorika dalam Menulis. Jakarta: Depdikbud.




Artikel di atas secara keseluruhan sudah sangat bagus. Namun, masih ada ditemukan beberapa kekurangan.
Kalimat ketiga sangat sulit untuk dipahami, karena ada kata yang terlalu sering diulang, yaitu kata "dan sebagainya", sehingga menyebabkan kalimat menjadi rancu dan menimbulkan kejanggalan ketika dibaca. Sebaiknya kalimat ketiga tersebut ditulis sebagai berikut :
"Menulis adalah membuat huruf, angka, dan sebagainya dengan menggunakan pena, pensil, cat, dan alat tulis lainnya, sehingga melahirkan pikiran atau perasaan seperti mengarang, membuat surat dan lain-lain.
                   
Kalimat keempat tidak menunjukkan adanya urutan waktu. Oleh karena itu, sebaiknya kata "selanjutnya" dihilangkan dan dapat diganti dengan " Pengertian lain dari menulis adalah menuangkan gagasan, pendapat, perasaan, keinginan dan kemauan, serta informasi ke dalam tulisan dan kemudian “mengirimkannya” kepada orang lain".

Dalam penulisan tanda baca, penulis masih kurang teliti, sehingga masih ada tanda koma yang ditulis terpisah dengan kata yang mendahului, seharusnya tanda koma ditulis rapat dengan kata yang mendahuluinya, kemudian setelah tanda koma tersebut diberi spasi/jarak untuk menulis kata berikutnya. 



Nama anggota kelompok 4 (keterampilan menulis):

  1. Ana Istikomah
  2. Anisa Nur Azmi
  3. Fazrul Falah
  4. Ivone Fujimawati
  5. Lisa Hartini
  6. Mika Sari
  7. Mila Wati
  8. Nahed Nuwairah
  9. Rahmad Ariyadi


2 komentar:

  1. Nama: Halim Fadlianto
    NIM: A1C413038
    Kelompok keterampilan menyimak

    Apakah menulis harus bisa membaca terlebih dahulu?

    BalasHapus
  2. Listiana Prahesti
    A1C413078
    Kelompok 3 (membaca)

    Dalam artikel ini disebutkan bahwa keterampilan menulis bersifat aktif dan produktif. Yang saya ingin tanyakan yaitu pengertian dari aktif dan produktif seperti apa yang dimaksud dalam artikel ini?

    BalasHapus